Andaikan Aku Menjadi Timses Calon Bupati dan Wakil Bupati Lumajang 2024: Komunikasi adalah Kunci

Lumajang, Swaralamadjang.my.id - Sebut saja namaku Parman Subakir, berandai andai dipercaya memimpin menjadi Tim Pemenangan pasangan Cabup dan Cawabup Lumajang 2024.

Ada dua pasangan calon Bupati dan Wakil Wakil Bupati Lumajang yang akan berlaga di Pilkada, 27 November 2024.

Mereka adalah Calon Bupati Ir. Hj. Indah Amperawati Masdar, M.Si berpasangan dengan Yudha Aji Kusuma sebagai Calon Wakil Bupati

Calon Bupati Thoriqul Haq berpasangan dengan Lucita Izza Rafika sebagai Calon Wakil Bupati.

Tak ubahnya seperti Pileg dan Pilpres kemarin, tentunya partai politik dan kandidat membutuhkan tim pemenangan.

Di Lumajang Jawa Timur, dua paslon telah menunjuk ketua timsesnya masing masing, mempercayakan posisi penting itu kepada orang yang dipercaya 

Aku adalah Parman Subakir, kerap dipanggil Parman. Keseharianku menjadi pengusaha. Aku masih muda. Usiaku 29 tahun. Lahir di Kota Lumajang. Lulus kuliah aku menjadi pengusaha tepung.

Kuakui memang aku gemar berorganisasi sejak bangku sekolah sampai kuliah. Ketika terjun ke politik praktis, aku bertekad ingin menjadi salah satu tim pemenangan kandidat.

Meski belum mendapatkan kepercayaan dari dua pasangan calon, aku menilai performa kedua kandidat berbeda tipis. Dukungan perolehan suara nampaknya lebih banyak didominasi kaum hawa.

Kembali ke cerita utama, aku selalu berkhayal ditunjuk menjadi ketua tim pemenangan kedua kandidat itu. Aku berkeinginan menguji pengalamanku tuk memenuhi hasrat politikku. Apalagi saat ini aku masih duduk menjadi Ketua LSM Forum Kajian dan Pengembangan Wacana Lokal Lumajang 

"Sayangnya hingga saat ini belum ada yang menawariku menjadi tim pemeenangan Pilkada Lumajang 2024. Padahal aku sudah sangat siap sekali," kataku kepada salah satu media lokal yang menemuiku di warung toga Lumajang, Senin (05/11/2024) siang.

Aku maklum jika penilaian terhadapku masih terbilang "hijau" di dunia politik, namun nyali berpolitikku terbilang menyala untuk merasa tertantang.

“Mungkin itu dianggap berat karena  pengalamanku termasuk minim. Tapi seandainya kepercayaan itu diberikan padaku, tentu dengan amanah itu aku merasa ditantang,” ujarku penuh semangat.

Menurutku, komunikasi adalah kunci manajemen, termasuk dalam politik elektoral. Jadi aku akan terus menjaga jalur koordinasi antar semua unsur komunal yang ada.

Selain itu aku menyadari bahwa mesin politik ini tidak hanya digerakkan pengurus kota, tapi juga kecamatan, kelurahan, dan rukun tetangga.

"Suara semua  pengusung akan kami akomodir. Tidak ada keputusan sendiri,” tegasku.

Akupun paling enjoy saat turun bersosialisasi ke masyarakat. Bertemu banyak orang.

Terakhir, kompetisi adalah hal biasa. Tapi dua pasangan Cabup dan Cawabup Lumajang, nampaknya berkomitmen untuk tidak menempuh kampanye hitam. Apalagi menjadikan Pilkada sebagai medan peperangan.

"Kalau sudah punya pilihan, ya lanjutkan saja. Kita jangan bermusuhan, karena pemilu hanya lima tahun sekali," pesanku dalam obrolan hari ini. **

Posting Komentar

0 Komentar