Ilustrasi |
Swaralamadjang.my.id - Seorang pemilik lahan persawahan bernama Kerto (76) asal Desa Senduro Kabupaten Lumajang, prihatin jika lahan persawahan di wilayah Senduro akan berubah menjadi lahan kebun.
Pasalnya, anak pemilik sawah kebanyakan tidak lagi tertarik menanam padi karena lebih cenderung jadi pegawai negeri atau ASN. Mereka menganggap pengolahan penanaman padi dirasa terlalu njelimet dan menyita waktu.
"Kalau mengolah sawah kan masih harus menyediakan bibit, membajak sawah dan lain-lain. Kalau kebun kan enak, misalnya nanam sengon, merawatnya kan gampang, tinggal menunggu waktu musim potong," kata Kerto kepada Swaralamadjang, Jum'at (29/2/2024)
Kerto bercerita bahwa dirinya punya dua orang anak yang sudah menjadi ASN. Satunya Dosen dan satunya lagi jadi pegawai kementrian di Jakarta. Saat ini ia cuma tinggal bersama pembantu..
"Saya sudah tua. Syukur kalau sekarang saya masih bisa bertani padi di sawah. Tapi bagaimana kalau anak anak saya sudah tidak bisa menyigi kerkesempatan untuk menanam padi. Padahal makanan pokok kita kan beras?," ujar Kerto sedikit berseloroh.
Kerto pun berharap perhatian dan solusi dari pemerintah, agar lahan sawah di wilayah Senduro ini tidak musnah atau bergeser menjadi lahan kebun semuanya, apalagi jika dialihfungsikan untuk tujuan lain. (red)
0 Komentar