​Menkominfo: Narasi Kecurangan Pemilu Perburuk Legitimasi Demokrasi


Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo), Budi Arie Setiadi saat wawancara langsung di studio Pro3 RRI, Jakarta, Senin (29/1/2024). Budie Arie mendorong semua pihak turut berpartisipasi dalam Kampanye Pemilu Damai 2024, khususnya dalam mencegah penyebaran hoaks dan mulai melakukan langkah-langkah untuk mencegahnya. (Foto: rri.co.id/Charlie Lopulua)


Swaralamadjang.my.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, narasi dugaan kecurangan Pemilu 2024 dapat membuat buruk legitimasi demokrasi Indonesia. Meski, masyarakat Indonesia saat ini sudah 'melek politik' dalam memilah informasi fakta atau hoaks.

“Seluruh rakyat pun bisa lihat hasil suara dalam pemilu, semuanya serba terbuka mulai dari cara daftar memilih. Menghitung rekapitulasi suara, statement dari kawalpemilu.org, sudah jelas bahwa tidak ada kecurangan dalam Pemilu 2024,” kata Menkominfo dalam keterangan persnya, Senin (18/3/2024).

Menurutnya, pemerintah menghadapi banyak tantangan besar jelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU RI. Salah satunya yakni banyaknya narasi dugaan kecurangan pemilu.

“Tantangan terbesar bukan hanya terletak pada persaingan antarcalon atau partai politik, tetapi juga pada potensi polarisasi masyarakat. Apalagi di ruang publik, belakangan ini banyak beredar narasi mengenai kecurangan hasil Pemilu 2024," katanya, mengungkapkan.

Oleh karena itu, dia meminta, masyarakat bersama pemerintah untuk mempercayai kinerja KPU selama penyelenggaraan Pemilu 2024. Dia berharap, KPU dapat meyakini masyarakay bahwa Pemilu 2024 telah berjalan baik.

“Ini soal harmonisasi, rekonsiliasi, sudah terjadi di akar rumput, masyarakat sudah lebih baik, mengharapkan semoga kita rukun kembali. Pemilu sudah selesai, kita bersatu kembali untuk membangun dan memajukan Indonesia,” ujarnya.

Posting Komentar

0 Komentar