Swaralamadjang.my.id - Hasil hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga telah menunjukkan bahwa pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming meraih suara tertinggi, jauh melampaui dua pasangan calon lainnya.
Namun demikian, banyaknya laporan kecurangan dari relawan dan warga masyarakat menunjukkan ketidakpuasan yang memanaskan situasi. Selain itu, muncul usulan untuk mengajukan hak angket ke DPR pun mengemuka.
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mendorong partai-partai yang menjagokannya untuk menggulirkan hak angket dugaan kecurangan pemilihan presiden ke DPR.
“Jika DPR tak siap dengan hak angket, saya mendorong penggunaan hak interpelasi DPR untuk mengkritisi kecurangan pada Pilpres 2024,” kata Ganjar, Senin (19/2/2024).
Menurutnya, hak angket – yang merupakan hak penyelidikan DPR – merupakan salah satu upaya untuk meminta pertanggungjawaban KPU dan Bawaslu terkait penyelenggaraan pemilu 2024, yang “sarat kecurangan terstruktur, sistematis dan masif (TSM).”
Sementara usul penggunaan hak angket diperkirakan baru akan dapat disampaikan pada pembukaan sidang DPR bulan Maret nanti.
PDI-Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengatakan siap memimpin rencana itu, meskipun Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta agar rencana penggunaan hak angket DPR terkait dugaan kecurangan pilpres 2024 dibicarakan terlebih dahulu dengan matang. (red).
0 Komentar