LUMAJANG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menetapkan Tari Topeng Kaliwungu Lumajang menjadi warisan budaya tak benda.
Atas penetapan itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengaku bangga dan memberikan apresiasi kepada pegiat Tari Topeng Kaliwungu yang telah berupaya mempertahankan kesenian tersebut.
Ia menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan di acara tasyakuran pengukuhan Tari Topeng Kaliwungu, sebagai warisan budaya takbenda nasional milik Jawa Timur
"Saya mengapresiasi teman-teman dari seluruh group Tari Topeng Kaliwungu yang telah gigih dan terus berkreasi," ungkapnya Kamis (04/11/21) sore.
Selanjutnya ia pun mengungkapkan keinginannya untuk mengadakan even
Setelah Tari Topeng Kaliwungu mendapatkan hak sebagai kesenian asli Lumajang, pihaknya berkeinginan untuk mengadakan even yang lebih luas lagi.
"Dengan mengadakan event yang lebih luas lagi, kesenian tari asli Lumajang ini akan bangkit kembali;" ujarnya.
Ia jugs berharap pandemi Covid-19 segera berakhir agar masyarakat bisa kembali normal, khusunya para pegiat seni dan budaya dapat eksis kembali sehingga roda perekonomian bisa berjalan.
"semoga covid-19 ini segera berakhir, sehingga kita betul-betul berkehidupan normal kembali dan teman-teman para seniman dan budayawan yang tumpuan hidupnya dari kegiatan seni atau budaya ini bisa pulih kembali," harap bupati.
Dalam kesempatan itu, bupati juga menyerahkan piagam penghargaan secara simbolis kepada Ibu Ponirah, yang merupakan pelestari sekaligus anak kandung dari Mbah Nemo pencipta Tari Topeng Kaliwungu.
Kemudian penghargaan diberikan kepada Sutomo dan Dimo Irfan yang telah menjadi Pelestari tari Topeng Kaliwungu. (red)
0 Komentar