Harga Porang Anjlok, Petani Pusing Tujuh Keliling


LUMAJANG - Petani Porang kaget dengan anjloknya harga pamor komoditas yang sebelumnya digadang-gadang jadi salah satu andalan ekspor, ternyata saat ini malah membuat petani pusing tujuh keliling.


Nusron Mulyono, salah seorang petani porang di Desa Bedayu Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang menyebut, minimnya tempat pengolahan porang menjadi faktor anjloknya harga beberapa tahun terakhir. 


"Sayangnya, pemerintah tidak memberikan bantuan ke petani, misalnya bagaimana menampung porang hasil panen," kata Nusron, Minggu (31/10/2021).


Ia berharap, pemerintah tidak hanya hadir saat porang tengah naik daun saja. Namun, juga turut andil dalam mencarikan solusi patokan harga.


Nusron menyebutkan adanya skema yang benar-benar rinci tentang produksi porang di Jawa Timur. Artinya pemerintah hadir menjembatani para petani atau pembudidaya porang. 


"Harapannya ada patokan harga porang, baik bibit hingga panen. Rugi besar, terutama bagi petani pemula. Sebab, harga bibit saat beli mahal, sedangkan pas panen anjlok," tambahnya.


Karena itu, untuk menyiasati harga porang yang turun itu, pihaknya mencoba menjualnya dalam bentuk chip.


Sedang untuk membuat chips porang tanaman, kata dia, umbi porang setelah panen diiris tipis-tipis ukuran sekitar 1 sentimeter dengan alat khusus. Setelah itu, irisan porang tersebut dijemur selama beberapa hari hingga kering guna menghilangkan kadar air. (mul)

Posting Komentar

0 Komentar