CIMAHI - Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) didukung Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi, dan Fasilitasi Bidang Kebudayaan 2021 Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbudristek RI gelar Festival Heritage Kota Cimahi tanggal 9-10 November 2021 di Gedung The Historich Jl. Gatot Subroto No. 19 Kota Cimahi.
Sekretaris DKKC sekaligus ketua Pelaksana Festival Heritage Kota Cimahi 2021, Siti Yanti Abintini menyatakan, Festival Heritage Kota Cimahi merupakan sebuah upaya penggalian, meningkatkan apresiasi dan pemahaman masyarakat terhadap sejarah dan budaya bangsa Indonesia khususnya di Kota Cimahi.
“Dalam perjalanan yang sangat panjang, Cimahi menjadi kota yang bersejarah bagi perkembangan militer di masa pemerintahan Hindia Belanda, pendudukan Jepang dan masa pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sampai sekarang,” ujar Siti Yanti Abintini dalam siaran persnya, Selasa (2/11/2021) di Imah Seni, Skretariat DKKC Jl. Parik Aci Kota Cimahi
Menurutnya, selain memiliki sejarah kemiliteran, gedung-gedung pusat militer dengan arsitektur dengan langgam art deco peninggalan Hindia Belanda menjadi saksi bisu yang nyata. Bahkan diantara gedung-gedung tersebut ada yang sudah ditetapkan pemerintah Indonesia sebagai bangunan cagar budaya di Kota Cimahi, dan keberadaannya harus dijaga atau dilestarikan bersama sebagai aset budaya bangsa.
“Upaya yang dilakukan DKKC dan Pemerintah Kota Cimahi dalam menjaga kelestarian segaligus mempublikasikannya pada masyarakat yang lebih luas, salah satunya kami gelar Festival Heritege Kota Cimahi,” katanya.
Lanjut Yanti, Festival Heritage Kota Cimahi 2021 menyuguhkan berbagai kegiatan budaya dan melibatkan banyak pelaku budaya dari Kota Cimahi juga Jawa Barat. Kegiatan ini meliputi lomba lukis bangunan heritage Kota Cimahi, lomba vlog heritage Kota Cimahi, pertunjukan teater berjudul Tembang Panineungan arahan sutradara Selamat Oki Pratomo, penyusun cerita Hermana HMT, pertunjukan sendaratari berjudul Prahara arahan koreografer Agus Kandiwan, S.Sn, penata musik Sopiyan Riyana, S.Sn, peluncuran buku sejarah perjuangan di Kota Cimahi pada tahun 1945-1946 dengan judul Prahara Cimahi, dan pameran lukisan karya 10 pelukis Kota Cimahi serta karya peserta lomba lukis bejudul Heritage Kota Cimahi dalam Bingkai Lukisan.
“Karena masih dalam situasi pandemi Covid 19, semua kegiatan dilakukan dalam bentuk daring. Masyarakat umum bisa menyaksikanya di kanal youtube Dewan Kebudayaan, Instagram kebudayaan cimahi dan situs kebudayaancimahi.com. Walau demikian, kami juga mengundang masyarakat Kota Cimahi untuk menyaksikan secara langsung di gedung bersjarah The Historich tapi dalam jumlah terbatas atau undangan khusus dan mengikuti standar protokol kesehatan. Semoga kedepan pandemi berakhir, kegitan budaya yang digelar DKKC bisa dinikmati secara langsung oleh seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua DKKC, Hermana HMT mengungkapkan, perhelatan budaya seperti Festival Heritage Kota Cimahi 2021 yang sepenuhnya didukung Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek RI melalui program Fasilitasi Bidang Kebudayaan ini berharap bisa diagendakan tiap tahun oleh pemerintah Kota Cimahi dan bekerjasama dengan DKKC atau stakeholder lainnya.
“Dalam mendongkrak pemajuan kepariwisataan di Kota Cimahi, kita tidak bisa mengandalkan potensi alam, karena Kota yang memiliki 3 kecamatan ini sangan minim potensi alam. Kita mesti menggali potensi sumber daya manusia berbasis kebudayaan, peninggalan sejarah, dan bangunan heritage yang terbilang cukup banyak,” kata Hermana.
Ditambahkannya, untuk itu penyelenggaraan kegiatan festival mesti diperbanyak. Selain bertujuan tingkatkan kualitas sumber daya manusia kebudayaan, juga tumbuh kembangkan aneka ragam budaya Kota Cimahi, Jawa Barat dan Indonesia. Sehingga pemajuan kebudayaan dan kepariwisataan bersamaan mewujud nyata adanya sesuai amanat Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan dan Undang-Undang Kepariwisataan.
“Harapan akhirnya, Kota Cimahi benar-benar menjadi Kota kreatif dan poduktif, memiliki pondasi kebuyaan yang kokoh sebagai bagian dalam menjaga ketahanan budaya nasional, kunjungan para wisatawannya semakin meningkat (betah tinggal lama di Cimahi), juga berdampak pada peningkatan pedapatan ekonomi bagi pelaku budaya, masyarakat Kota, pelaku usaha, dan pedapatan anggaran daerah,” tandas Hermana. (red)
Sumber : Seni Indonesia
0 Komentar